Suara.com - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri ternyata pernah marah besar dengan Menteri BUMN 2014-2019 Rini Soemarno. Marah Megawati itu membuat Rini Soemarno nangis kejer.
Hal ini disampaikan politisi senipr PDIP Panda Nababan saat berbincang di akun youtube Total Politik, seperti dikutip Suara.com, Jumat (16/12/2022).
"Rini Soemarno orang yang dulu dekat dengan Mega, terus kemudian pekong, pecah kongsi," kata Panda Nababan.
Panda menuturkan, saat itu dia datang ke kantor kementerian BUMN, Rini kemudian bercerita bagaimana sangat sakit hati dimarahi oleh Megawati hingga menangis.
Baca Juga: Bawaslu Sebut Anies Lakukan Kampanye Terselubung, Nasdem Bantah: Cuma untuk Memperkenalkan
"Coba mas Panda, saya sendiri enggak pernah dimarahi orang tua saya sekasar itu, sampai gitu. Kok Mbak Mega tega marahi saya, saya enggak tahan," ucap Panda menirukan perkataan Rini saat itu.
Mendengar cerita itu Panda bahkan sempat memberikan Rini tisu karena sudah berurai air mata.
Panda kemudian bertanya kepada Rini awal persoalan hingga Megawati marah besar. Ternyata karena persoalan map yang berisi nama calon menteri di pemerintahan Jokowi - JK.
Diketahui, Jokowi pada 2014 menunjuk Rini Mariani Soemarno sebagai ketua tim transisi.
"Saya kan waktu awal kabinet dibentuk, saya kan disuruh Pak Jokowi ke KPK bawa satu map (amplop coklat) di dalamnya daftar calon menteri, saya ditemani Hasto (Sekjen PDIP), terus hasilnya saya enggak tahu. Kemudian saya enggak tahu amplop apa saya kasih saja," kata dia kembali menirukan perkataan Rini saat itu.
Baca Juga: Diintai Sejak di Mal, Begini Kronologi OTT Wakil Ketua DPRD Jatim Sahat Tua Simanjuntak
Panda menuturkan, saat itu Megawati menduga kalau Rini mengetahui isi dari amplop yang diserahkan ke KPK pada saat itu namun tidak melaporkannya.
Padahal kata Rini, dirinya tidak mengetahui sama sekali isi amplop yang diminta Jokowi untuk diantarkan ke KPK.
"Pemahaman Mega rini tau isinya apa tapi gak cerita, karena ada harapan masuk dikodein merah," katanya.
Semenjak saat itu fraksi PDIP di DPR RI diketahui 'menyerang' Rini dan meminta Jokowi agar menggantinya.
Meski demikian, Panda mengaku tidak mengkonfirmasi pengakuan Rini saat itu ke Megawati. Ini dikarenakan Panda menilai Megawati tidak akan cerita soal tersebut.